Ekosistem Sukaria berdiri pada 30 April 2022 sebagai kolektif studi tentang penghidupan berkelanjutan dan pengembangan usaha-usaha sosial yang berkelanjutan. Kolektif ini didirikan oleh orang-orang yang memiliki minat berbeda: peternakan, pertanian, pendidikan dan literasi, serta pengembangan masyarakat. Kami berharap, ekosistem ini menjadi ruang belajar bersama berdasarkan nilai-nilai kesetaraan, berbagi, solidaritas, pertemanan, kebersamaan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.


Awalnya, pada 2018, yang ingin dibangun adalah sebuah usaha bersama berupa peternakan kambing. Rencana ini kemudian diwujudkan oleh tiga orang kawan. Tujuan awalnya adalah belajar bagaimana beternak, mengelola pakan, serta bagaimana merawat ternak. Dua tahun kemudian, idenya berkembang: menggabungkan antara peternakan dan perpustakaan sebagai ruang belajar bersama. Kami berharap, penggabungan ini menjadi satu media usaha sekaligus menjadi tempat belajar semua orang. Namun, kami merasa bahwa bentuk ini masih terbatas dan tidak bisa menjadi ruang belajar bersama berdasarkan minat kawan-kawan yang berbeda-beda. Akhirnya pada 2022, kami sepakat mendirikan peternakan sekaligus menginisiasi sebuah kolektif studi tentang penghidupan berkelanjutan dan pengembangan usaha-usaha yang berkelanjutan.


Menurut Robert Chambers dan Gordon R. Conway dalam artikelnya “Sustainable Rural Livelihoods: Practical Concepts for the 21st Century” (IDS Discussion Paper No. 296, 1992), penghidupan terdiri dari kemampuan, aset (termasuk sumber daya dan akses), dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana kehidupan; penghidupan dikatakan berkelanjutan apabila dapat mengatasi dan pulih dari stres dan guncangan, mempertahankan atau meningkatkan kemampuan dan asetnya, dan memberikan peluang penghidupan yang berkelanjutan untuk generasi berikutnya; serta memberikan manfaat bagi penghidupan lain di tingkat lokal dan global serta dalam jangka pendek dan panjang.


Tentu saja, konsep tentang penghidupan berkelanjutan tersebut bisa saja kita perdebatkan seperti dikatakan oleh Ian Scoones dalam tulisannya berjudul “Sustainable Rural Livelihoods: A Framework for Analysis” (IDS Working Paper 72, 1998). Pendekatan ini pun tetap dibagi menjadi beberapa indikator untuk memudahkan intervensi. Bagi Scoones, indikator dalam pendekatan penghidupan memiliki cakupan yang luas dan berbeda arahnya. Bahkan, sering kali setiap orang akan memprioritaskan satu indikator tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Namun, penggunaan indikator tersebut dapat menjadi acuan untuk intervensi dan menyusun perencanaan penghidupan berkelanjutan.


Di sini, Scoones juga melihat intervensi kelembagaan/organisasi di mana kebijakan dan peran dari lembaga formal maupun informal turut berperan dalam upaya mencari penghidupan berkelanjutan. Selain itu, dalam bukunya “Sustainable Livelihoods and Rural Development” yang terbit pada 2015, Scoones juga menekankan pentingnya politik kelas dalam analisis penghidupan berkelanjutan. Artinya, pendekatan penghidupan berkelanjutan ini terangkai dari aspek yang beragam dan dapat diterapkan menggunakan metodologi serta indikator yang sesuai dengan kondisi sosial dan ekologi masyarakat setempat.


Merujuk pada pendekatan tersebut, kami melihat bahwa perbedaan sumber penghidupan maupun strategi mempertahankan penghidupan yang berbeda selama ini dapat dipelajari bersama-sama melalui satu ekosistem. Hasil belajar dari ruang-ruang kolektif ini kami harap bermanfaat bagi setiap orang yang ada dalam ekosistem. Dengan pengalaman dalam mencari dan mempertahankan sumber penghidupan yang berbeda-beda ini, tentu saja akan menghasilkan pengetahuan yang kaya tentang strategi penghidupan beserta dapat menjadi bahan untuk menyusun langkah untuk menerapkan penghidupan yang berkelanjutan.


Sebagai langkah awal mendirikan Ekosistem Sukaria sebagai kolektif studi penghidupan berkelanjutan, kami berupaya membangun usaha peternakan dan hasil pertanian, perpustakaan bersama sebagai ruang berbagai pengetahuan dan ide, dan media-media untuk pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan adalah cara untuk berbagi dan menghasilkan pengetahuan secara luas.


Namun, unit-unit dalam ekosistem ini bisa saja bertambah sesuai dengan kebutuhan. Kami menyadari bahwa sebagai sebuah ekosistem yang diinisiasi oleh orang-orang dengan minat yang berbeda, Ekosistem Sukaria juga dirancang sefleksibel mungkin untuk disesuaikan dengan berbagai dinamika dan perkembangan yang dihadapi ke depannya. Hal ini juga berimplikasi pada keanggotaan Ekosistem Sukaria yang terbuka bagi siapa saja yang memiliki minat untuk belajar tentang penghidupan berkelanjutan.


Tentu saja, Ekosistem ini menjadi platform terbuka untuk berbagi ide atau mendiskusikan berbagai hal terkait penghidupan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, melalaui platform ini, kami tidak membatasi diri untuk bekerja sama dan menyebarkan ide-ide terkait penghidupan dan sumber-sumber penghidupan. Kami juga mengundang teman-teman untuk menulis di web kami, yang tentu saja tema utamanya adalah penghidupan berkelanjutan. Mari berkolaborasi.

Logo Sukaria
Ekosistem SUKARIA adalah kolektif studi penghidupan berkelanjutan.
© 2025 SUKARIA.NET All Rights Reserved.